Bpk/Ibu sering liat Ruqyah di tv?

Alhmdulillah...

Kami dr Komunitas Peduli Ruqyah Syar'iyyah Indonesia akan mengadakan Ruqyah Massal kembali pada hari minggu ini.

Untuk informasi selanjutnya, bpk/ibu bisa langsung hubungi contact person yg tertera ya.

Barakallahufiik...


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Halo Bapak/Ibu yang dirahmati Allah SWT...

Setelah sekian lama gak update, ya dikarenakan kesibukan masing-masing, kini Komunitas Peduli Ruqyah Syar'iyyah Indonesia akan mengadakan event terbaru yang akan mengguncang Medan...

Woowww!!!!

Hehehe...

Jadi gini bapak/ibu...

InsyaAllah pada tanggal 15 Oktober nanti, kita akan kedatangan tamu dari Jakarta untuk mengisi agenda yang mana memang rutin kita adakan setiap bulannya. 

Apa itu?

Yupsss bapak/ibu benar. 

Kita akan mengadakan Ruqyah Massal dengan narasumber dari Jakarta, yang mana beliau juga pernah menjadi narasumber di acara RUQYAH Trans 7. 

Keren gak?

^_^

Tentu ini akan jadi semakin keren, jika bapak/ibu mencatat tanggalnya dan mengajak keluarga untuk hadir di acara ini. 

Bapak/Ibu gak perlu khawatir, seperti biasa, acara ini GRATIS lhooo...

Acara ini terselenggara atas kerjasama dari Aksi Cepat Tanggap, Masyarakat Relawan Indonesia, Rumah Sehat Wahida, dan tentunya Komunitas Peduli Ruqyah Syar'iyyah Indonesia. 

InsyaAllah ke depannya, kita juga masih tetap akan bersinergi, bersatu, bersama untuk terus berdakwah, membantu dan mengedukasi masyarakat agar masyarakat khususnya kota Medan bisa terbebas dari segala kesulitan, baik itu musibah bencana alam, penyakit, dsb. 

Mohon doanya ya...

Nah, sampai disini dulu info yang bisa saya berikan...

Terus pantengin www.peduliruqyah.com untuk informasi-informasi terbaru lainnya seputar Ruqyah Syar'iyyah...

Salam...

Admin
Mohon Maaf. 
Belum tau kayak gimana masukin dari excel ke web ini.
Jadi untuk sementara waktu, nanti diprint aja ya.
Atau dikirim ke email masing-masing dalam bentuk pdf, untuk dilihat.
^_^"
Makasih uda berkunjung.
Assalamualaikum....
HP/SMS/WA
0823-6113-6983 (Aby S)
Div.Dakwah & Informasi.

Di Indonesia, ruqyah syar’iyyah mulai muncul secara fenomenal (booming) pada tahun 2000-an. Sampai saat ini, hampir semua orang tahu apa itu ruqyah, walaupun dari sisi kebenarannya secara syar’i masih banyak yang perlu diluruskan. Artinya, setiap orang mampu mengucapkan lafal-lafal ruqyah dengan benar, tetapi dalam praktiknya masih banyak yang menganggap bahwa setiap pengobatan yang dilakukan seorang kyai, ustadz, buya atau wak haji adalah ruqyah yang syar’i, meskipun dalam praktiknya ada jimat, rajah, Al-qur’an yang ditulis sebagai tangkal, dan syarat-syarat yang tidak syar’i seperti air dari tujuh sumur mesjid dan sebagainya.

Kesalahpahaman masyarakat menilai bahwa semua ruqyah itu boleh dan benar tidak terlepas dari peran media yang menayangkan sosok ustadz atau kyai yang sakti, hebat, punya kelebihan, mampu menangkap jin, dan punya jama’ah atau pengikut dimana-mana. Bahkan, tidak jarang media memberi label pada sang ustadz dengan sebutan ‘ulama kharistamik’, padahal praktik pengobatannya sarat dengan pelanggaran syariat. Di salah satu majalah yang kerap memuat hal-hal mistis dan ramalan-ramaan ghaib, hal seperti itu juga terjadi. Ketika menilai fenomena yang terjadi di Indonesia, kita tidak sulit menemui sosok kyai atau ustadz yang berpakaian ala ulama, tetapi menjalankan praktik perdukunan. Kelakuan mereka dibungkus dengan penampilan yang Islami agar terkesan benar dan tidak sesat. Bahkan istilah-istilah pengobatan Islam pun dibawa-bawa, seperti ruqyah, thibbunnabawi dan sebagainya.

Upaya alim ulama dan cendekiawa Muslim di Indonesia hingga saat ini belum terlihat maksimal, walaupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa haram dan sesat bagi praktik perdukunan. Tetapi tampaknya suara MUI kalah lantang dan berani jika dibandingkan dengan suara-suara yang mengiklankan perdukunan dan peramalan di media tanah air, baik cetak maupun elektronik. Ironis, bangsa yang mayoritas Muslim ini dan juga memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia, bagaikan tamu atau pendatang di negerinya sendiri dalam banyak hal dan dalam berbagai persoalan.

Sekitar tahun 1990-an pernah muncul ungkapan “Indunisia daulah asy-syirk”, yang artinya “Indonesia adalah negara syirik”, di sebuah majalah yang terbit di Kuwait. Ungkapan ini ada benarnya, walaupun tidak selamanya tepat. Mengapa? Karena mayoritas umat Islam di Indonesia masih memiliki keyakinan yang tidak sesuai dengan prinsip tauhid/akidah yang benar. Mulai dari masyarakat awam sampai pejabat dan kalangan terpelajar, masih banyak yang menjadikan dukun dan paranormal sebagai rujukan dalam berbagai persoalan. Belum lagi pengkultusan benda-benda peninggalan sejarah masa lalu yang selalu diiringi dengan penafsiran yang menjurus kepada syirik dan khurafat.

Memang tidak mudah dan butuh waktu yang tidak sebentar untuk menghapus berbagai praktik dan bentuk kesyirikan yang sudah mendarah daging di negeri ini. Oleh karenanya, setiap da’i harus bekerjasama, bergandengan tangan, bahu membahu, merapatkan barisan, menyatukan langkah untuk menghapus, setidaknya meminimalisir berbagai bentuk dan praktik kesyirikan tersebut dengan dakwah asasi, yakni dakwah tauhid. Dan salah satu media dakwah tauhid yang paling efektif untuk menghapus dan meminimalisir berbagai bentuk dan praktik kesyirikan tersebut adalah dengan menggunakan instrumen terapi ruqyah syar’iyyah, karena 90% masyarakat yang mengalami gangguan penyakit non medis (gangguan jin) adalah mereka yang melakukan kesyirikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka substansi ruqyah syar’iyyah itu sesungguhnya adalah dakwah tauhid, selain tentu sebagai upaya pengobatan.

 Atas dasar itulah kemudian komunitas ini didirikan. Karena Komunitas Peduli Ruqyah Syar’iyyah Indonesia adalah organisasi dakwah yang didirikan dengan semangat untuk menyampaikan, menyebarluaskan dan memahamkan ruqyah syar’iyyah kepada umat Islam Indonesia. Sekali lagi, bahwa ruqyah syar’iyyah yang dimaksud tentu tidak hanya sebagai sebuah upaya terapi (pengobatan) yang diajarkan oleh Rasulullah SAW (thibbunnabawi), tapi yang lebih penting dari itu adalah sebagai media dan instrumen untuk menyampaikan dakwah Islam, khususnya Dakwah Tauhid di tengah-tengah masyarakat.
Oleh : Ust.Amin Al-Jawawy, MA

(Dikutip dan dikembangkan dari buku “Halam-Haram Ruqyah” karya Ustadz H. Musdar Bustamam Tambusai, Lc).

Komunitas Peduli Ruqyah Syar'iyyah Indonesia melayani Konsultasi & Terapi Kesehatan Secara Alami & Islami dengan metode Thibbun Nabawi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dengan penanganan yang profesional & berpengalaman.
Berikut adalah daftar Klinik Ruqyah Syar'iyyah diberbagai Kota yang tergabung dalam komunitas Peduli Ruqyah yang bisa Anda hubungi.

MEDAN

1. Ust. Fitra Rudiansyah. Alamat : Jl. Pringgan. Lorong Puyuh. Medan Marelan
2. Ust. Barmawi Sir, S.Sos.I. Alamat : Jl. Bandar Setia. Medan Tembung
3. Ust. Musdar Bustamam Tambusai, Lc. Alamat : Jl. Seser. Medan Amplas
4. Aby S, S.Pd. Alamat : Jl. Setia Jadi, Medan Krakatau.

Untuk Informasi Selengkapnya, silahkan hubungi Call Centre di Nomor : 0823-6113-6983 (Hp/Wa)